Sabtu, 08 Desember 2018

Funny Monday - Loneliness


          Kali ini ada angin segar dari Funny Monday, band Poppunk dari Malang ini baru saja merilis single kedua mereka yang single pertama dirilisnya udah dua tahun lalu(ebuset!). Dan single pertamanya juga tergabung dalam kompilasi Young And Strong Vol.1 besutan TNR Records dan Malang Poppunk bersama band-band lain seperti Hey Cheese!, Ancient Flower, Time Bomb And The Gangs, dan lainnya. Kabarnya mereka lagi bikin album, well... comeback is real.....

Langsung saja cek single mereka yang judulnya ”Loneliness” di bawah.




foxtails, Skramz from Connecticut





Setelah beberapa jam menyelam unuk mencari sisa-sisa peninggalan Atlantis, gue menyerah, hasilnya nihil. Dan taunya gue malah nyelam di bandcamp(halah!).

Foxtails, sebuah band screamo/skramz yang cukup ‘brutal’ menurut gue. Jazz, mathy, lirik yang dark dan personal, serta teriakan Megan sang vokalis yang cukup ‘melengking’ menambah pilu lagu-lagu mereka. Saetia vokal cewek? Monggo.....



Minggu, 21 Oktober 2018

Cassette Store Day 2018 Malang



          Tak terasa beberapa hari yang lalu telah diadakan event Cassette Store Day untuk kesekian kalinya, dan yang terdekat dari tempat gue tinggal ada di Malang yang kali ini diadakan pas tanggal 13 Oktober.

          Entah emang gak ada band/musisi penghibur atau guenya aja yang dateng agak maleman tapi emang di poster acara kali ini gak tercantum nama band/musisi, tapi gue lihat di pojok venue ada seperangkat alat sholat *eh seperangkat alat musik akustik. Tapi yang menurut gue bikin beda dari CSD tahun kemarin, kali ini disediakan dua(cmiiw) radio yang bisa kalian coba buat puter kaset yang akan atau sudah kalian beli, dan tempat yang indoor juga mendukung sih. Tahun ini juga gak ada merchandise entah sekedar kaos atau album kompilasi acara tahun ini.

          Gak banyak yang gue beli di acara kali ini, gue lagi pingin berhemat buat ngelamar Viviyona Apriani(eaaaaaa!!!!!), dan berikut rilisan yang saya beli saya lampirkan:



Pertama, The Morons – s/t



          Pertama tahu band ini sendiri dari label Geekmongers Records, yang ternyata mereka rilis ulang dari versi kaset ini. Sebuah band Ramonescore yang bakal bikin kuping kalian bosen denger “one, two, three, four!” hahaha. Gak ding, ini band yang menyenangkan, dari lagunya yang singkat sampai lirik yang gak masuk akal liarnya band ini sangat menarik untuk didengarkan. Dan kaset ini sekaligus ngelengkapin koleksi 2 album The Morons rilisan Geekmonger gue sebelumnya. Oh iya, bicara masalah lirik mereka yang nyleneh, nih gue kasih lirik lagu mereka yang judulnya, Fatman.

He’s fat (Not a brat)
He’s cool (Not a fool)
He’s big (Not a pig)
He’s strong (Not a king kong)
Fatman!

Kalau pingin tau album mereka, bisa didengerin dimari:




Kedua, Sarjan Hassan – Tape Rules



          Sebuah band crossover/trash/hardcore dari negara tetangga, Malaysia. Kalau gak salah sih ini album isinya discography dari band ini, dan bisa diunduh gratis juga di situs bandcampnya Rizkan Records. 30 lagu yang isinya orang marah-marah, hahaha. Oh iya, sebenernya bimbang juga sih waktu itu mau ambil album ini atau album diskografinya Death of President yang udah lama juga gue incer, tapi karena godaan jumlah lagu yang ada 30 biji akhirnya gue pilih album ini aja, hahaha. Semoga gue gak di blaklist di Malang karna lebih milih album ini dibanding band lokalnya, hahaha. Dengerin albumnya dimari!




Ketiga, Spool – Discography



          Yes! Akhirnya ngidam gue kesampean. Sebuah album dari band Shoegaze/Dreampop/Ambient asal Jepang yang berisikan 8 lagu yang akan membawa kalian dalam lamunan penuh fantasi. Meskipun agak lumayan juga sih harganya menurut gue, tapi nih album emang layak masuk dalam daftar koleksi. Dan dirilis dalam format kaset menurut gue juga sangat tepat, nada-nada dreamy yang diiringi noise khas kaset sendiri dapat meng.... ah, gimana ya.

          Bayangkan sedang malam hari dan kalian sedang ada di bungalow dekat pantai, kalian duduk di pelataran sembari menggenggam secangkir teh hangat, dengan suasana yang tenang kalian mencoba meresapi teh tersebut sambil melihat kunang-kunang yang berterbangan disekitar bunga yang samar terlihat warnanya diterpa cahaya kunang-kunang dan cahaya bulan yang terpantul dari air laut. Semakin malam kalian mulai merenungkan tentang kejadian hari ini, kejadian lampau, dan kalian mulai membayangkan fantasi akan kejadian tersebut dalam versi yang kalian inginkan adanya, ataupun kejadian yang kalian ingin terjadi dalam versi kalian, sebuah mimpi yang sempurna. Namun akhirnya kalian tersadar, “aku tak ingin terbangun.”

Dengerin albumnya disawah! *emaap* dibawah!




Keempat, Split Album – Pleiades X Honeydew



          Sebuah split album dari band Postrock/Instrument/Experimental asal Taiwan, Pleiades dan band Indiepop-rock/Alternative asal Jepang, Honeydew. Dan jujur aja, disini gue lebih tertarik sama Pleiades, hahaha. Selain durasi lagu-lagu mereka yang notabene lebih lama, gue juga paling suka saat bagian mereka memasukkan “suara-suara lain” dalam lagu mereka, entah suara anak-anak, pidato, hujan dan petir, bahkan percakapan radio astronot, sebuah band yang sangat-amat menarik!

          Beralih ke Side-B, setelah kita diajak melamun dengan Pleiades, kali ini kita diajak menari dengan Honeydew yang sudah menghentak dari track pertama. Dan beberapa lagu mereka juga pakai bahasa inggris. Dan sepertinya ini band duo, keren!

Dengerin split mereka dibawah ini:




Dan ini gue kasih link bandcamp untuk masing-masing band:


Honeydew: honeydew.bandcamp.com 





          Ya, cuman 4 memang rilisan yang gue beli kali ini, dan gak ada rilisan yang baru juga, dan yang gue juga baru sadar juga gak ada rilisan yang dirilis khusus hari itu. Dan sedikit kebiasaan gue yang mungkin bisa jadi tips juga bagi kalian, acara Cassette Store Day ataupun Record Store Day itu tempat kumpulnya penjual-penjual dan label-label lokal jadi satu, dan mereka pastinya ngeluarin item-item andalan mereka, dan kebanyakan itu album-album jadul yang udah gk dicetak ulang atau yang udah susah ditemuin, nah usahain buat nyari album-album tersebut dahulu(tentunya sesuai selera kalian), soalnya rata-rata rilisan eksklusif acara saat itu terkadang juga masih bisa kalian dapetin esok hari, kecuali kalau rilisannya dirilis 20 pieces dan cuman dirilis di satu kota, itu baru kalian incer dulu, hahaha. Dan yang paling penting sih, pinter-pinter milih, soalnya bisa saja kalian kalap dan beli banyak, ya... gak ada salahnya sih kalau emang kalian suka, cuman gue sendiri pernah ngalamin beli banyak dan akhirnya di minggu-minggu setelahnya gue harus bertahan dengan duit yang pas-pasan, kecuali kalau ente sultan, sultan mah bebas!


Yak, itu tadi sedikit cerita gue tentang event Cassete Store Day yang gue datengin tahun ini, enjoy!

Minggu, 09 September 2018

Gracehowl - Euphorical Essence





          Akhirnya rampung juga album ketiga dari Gracehowl(atau keenam kalau rilisan album sebelum yang re-issue ikut dihitung). Euphorical Essence, kali ini tampil dengan wajah baru, dan kali ini menjadi hanya 10 track dari yang sebelumnya ada 13.

          Jujur, gue sendiri sangat suka kalau ada band atau label yang membebas unduhkan rilisannya. Bukannya karna gue doyan gratisan sih(siapa sih yang gak doyan gratis?), tapi lebih ke alasan keinginan mereka untuk berbagi. Bukan karena baik hati, banyak duit, atau event akhir tahun yang menggratiskan musik mereka untuk diunduh ataupun untuk sekedar free streaming. Tapi gue yakin, kalaupun para pendengar suka dan serius dengan lagu/album tersebut, mereka pasti juga beli rilisan entah fisik atau sekedar link/kode download album digitalnya. Dan terpujilah musisi yang menyisipkan bonus track dan atau sekedar membagian lirik hanya untuk yang membeli album mereka sebagai apresiasi.

          Gracehowl, yang dalam pengenalan lagu-lagu mereka bisa dibilang diawali dengan konsep free streaming bahkan free download. Kali ini merilis sebuah album reissue dari album yang sebelumnya pernah mereka rilis di tahun 2015.

          Banyak perubahan lirik dan improvisasi yang ada dalam album reissue ini, menjadikan album lebih ramai dan tentunya mastering lagu yang gue rasain lebih tebel. Lagu yang paling banyak perubahan mungkin Eternal Light, yang sebelumnya dibawakan secara full band, sekarang menjadi akustik. Ya, sedikit klise memang menyisipkan satu lagu akustik di album poppunk atau melodic. Dan disini terlihat peran penataan urutan lagu yang cukup bagus menurut gue buat naruh lagu Sidewalk of The Road setelah Eternal Light, sebuah lagu yang diawali dengan akustik dan berlanjut ngebut di sisa tigaperempat lagu. Dan sebuah penutup yang cukup bagus dari lagu Messy, yang sebelumnya berjudul Sammy Moshpit. Sebuah lagu yang enak buat joget-joget mencak-mencak, hahahaha.

          Beberapa bagian dari album ini ngingetin gue ama albumnya Rejected Kids, Home. Ya, ini sebuah album ngebut namun tak jarang berubah kalem ditengah lagu dan terkadang diisi juga dengan petikan gitar akustik yang menambah “renyah” melodi lagu tersebut. Dan buat seseorang yang ngikutin nih band kayak gue, ataupun yang suka band semacam Totalfat, Wanima dan band-band dari Pizza of Death lainnya, album ini sangat layak masuk list tahunan kalian. Dan... ya, album ini tetap menjadi album melodic jejepangan Indonesia favorit gue.

          Kabarnya sih bentar lagi giliran album reissue The Secondary Miracle yang bakal dirilis, dan berlanjut ke materi baru. Jadi gak sabar bakal seperti apa jadinya. Kalian bisa dengerin albumnya dibawah.




Kamis, 09 Agustus 2018

Saturday Night Karaoke - Professional Goofballs






          Lama juga gak nulis dimari, kali ini bahas album baru SNK, Professional Goofballs. Seperti kabar yang beredar sebelumnya, gue sendiri cukup kecewa sih saat tau SNK bakal bubaran, secara gue juga baru kenal juga nih band, dan untungnya gak lama ternyata mereka balikan lagi dan rilis single Vaporwave 101 di Youtube, dan berlanjut ke single kedua, Lamar.

          Album ini menurut gue bisa dibilang pemuas dahaga bagi penggemar musik SNK, yang kalau dibandingin masalah durasi... album ini berdurasi sekitar 30 menit-an, jauh lebih lama dibanding album pertamanya, Slurp! Ya, setengah jam dengerin 12 lagu SNK di album ini sangat-sangat “wah!” bagi gue pribadi.
          SNK tetaplah SNK, dengan song writing-nya dan ke-goofy-annya, meskipun bisa dibilang lagu-lagu SNK yang baru tidaklah singkat dalam hal ini masalah durasi, orang pasti masih mengenali kalau ini lagu mereka. Dan rasanya kalau sekarang dibilang “SNK itu kayak The Ergs! atau Descendents”, bisa iya... bisa tidak. Iya karna yang gue tau mereka(terutama Prabu) suka dan rasanya banyak terinspirasi dari mereka, dan tidak karna seperti yang gue bilang tadi, SNK tetaplah SNK.
          Di album ini ada 3 lagu yang pernah dirilis sebelumnya dan lucunya, part “cuap-cuap” di lagu Nostalgic Feeling ngingetin gue sama satu lagu SNK yang lain, dan ternyata itu lagu T.S.B yang masuk album ini juga. Entah disengaja ato enggak, tp seakan-akan mereka bilang,”hayooo... mirip lagu kita yang mana hayoo..., masih inget kita gak???”, hahahaha(apaan sih). Dan rasanya sulit untuk memilih satu lagu favorit di album ini, yah... mungkin ini ada di daftar worth to buy album tahun ini.

          Professional Goofballs, sangat gue rekomendasikan buat yang suka pop punk/punk rock, baik era Pee Wee Gaskins maupun Sendal Jepit atau Nudist Island, segala era lah, intinya gitu, adil dan makmur.

          Abum ini dirilis oleh tiga label sekaligus, Waterslide Records untuk Jepang dan Asia, Monster Zero Records untuk Eropa dan Anoa Records dari Indonesia. Gak tau juga sih, kalau Anoa tiap rilisan produksinya berapa biji, buruan beli aja daripada kehabisan.




Rabu, 30 Mei 2018

Beeswax - Saudade





          Yak, nampaknya hashtag #emokankotamalang lagi rame belakangan sejak dirilisnya lagu-lagu dari Shewn, Take This Life, Write The Future, Eitherway dll. dan pastinya... Beeswax.

*itu hashtag dari mana sam?*
(Kagak tau)

          Beeswax, tahun ini merilis sebuah full album yang dijamin bikin pengen banget beli rilisannya buat dipajang waktu lebaran *halah!*. “Saudade”, atau yang kalau diartiin berarti kerinduan, sebuah album dari band Emo-Indie Rock asal Malang yang berisikan 14 lagu yang dimana ada dua(cmiiw) lagu mereka yang sebelumnya sempat dirilis, “Wellspring” yang ikutan kompilasi internasional, “Emotion, No”, dan “Fix”, salah satu single andalan dari EP pertama mereka yang dibuat versi barunya.

          Sebuah kejutan saat ternyata mereka melakukan kolaborasi dengan musisi lain kyk Steffani BPM ama mbak Sabiela Maris dari Closure. Apalagi untuk lagu “Maze of Mind” yang posisi vocal sepenuhnya diisi mbak Steffani dan ternyata di lagu itu liriknya juga ditulis ama mbak Steffani sendiri(mantap!). Dan yah... ini salah satu album favorit saya tahun ini yang ber-hashtag #emo.


“deep emotional state of nostalgic or profound melancholic longing for an absent something or someone that one loves,” -Beeswax.




Jumat, 20 April 2018

Gracehowl - Dedication



          Akhirnya mendapatkan kabar lagi dari Gracehowl setelah sekian lama, kabarnya sih mereka bakal me-reissue dulu album lama mereka. Setelah sebelumnya EP “Current Storyline” yang di-reissue, kali ini sepertinya “Euphorical Essence” yang bakal kebagian jatah, dan gak kerasa udah 3 tahun aja nih album rilis.

          Untuk “Euphorical Essence” sendiri bisa dibilang album favorit gue dari Gracehowl, dan ada beberapa lagu juga yang jadi lagu favorit dari album ini termasuk “Dedication” ini. Dan kalau kita perhatiin di versi baru ini ada sedikit perubahan lirik dari versi awal, dan berasa banget pengaruh dari Wanima di lagu ini. Yah... semoga aja album reissue ini bisa kelar tahun ini. Can’t wait!!!!




Senin, 26 Februari 2018

Sunnyday - Like The Colors of A Rainbow EP




“The world is full of surprises
But there’s always a happy tomorrow
Like the colors of a rainbow
We will shine, we will shine....
La...lalalala...la..laaa......
We will shine......” -iklan kemon

*uhuk*


          Sunnyday... band asal Tangerang ini memainkan musik poppunk – skatepunk tempo cepat dengan bumbu-bumbu J-punk ala Dustbox, HAWAIIAN6, Hi-Standard, dll. Mereka baru saja merilis EP berjudul “Like The Colors of A Rainbow” yang berisikan 6 materi yang bisa dibilang catchy. Dengan satu lagu yang bisa dibilang “Intro” dan dua lagu yang berbahasa Indonesia, mereka terbilang cukup rapi untuk rilisan awal, dan untuk lagu “Contradiction”... nih lagu gue demen banget, kayak lagunya “Want a Kanojo”-nya Dustbox, keren!. Udah gak jarang sih nemuin band yang(dengan sok taunya gue bilang) bikin versi “Want a Kanojo”-nya sendiri tapi menurut gue ini yang jadi favorit gue(mungkin untuk saat ini, siapa tau kan?), simple n fun. Dan untuk artwork sendiri juga ngingetin gue ama band J-Punk lain dari Indonesia, Neverall. What a nostalgic....

          Untuk formasi, mereka diisi Bondan(vokal, gitar), Gilang Fresandy(bass, vokal), dan Helmy Fadillah Z. di drum, yang si Helmy ini juga sebenernya drummer di RejectedKids, mungkin dia kangen RejectedKids era EP “Unspoken Feeling” ya, hahaha.

          Mereka juga membuat versi fisiknya yang dirilis terbatas 50 pcs yang bisa kalian dapetin dengan menghubungi Roaches Records(udah dibikin kaos juga kalo gak salah). Dan untuk mengisi hari-harimu dengan lagu yang fresh... it's definetly worth to collected!